![]() |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bisnis untuk Pemula“Thinking is easy. Action is difficult. However, to put one thought into action is the most difficult thing to do in the world” (Goethe) Kemampuan Mengenal OrangOrang terkaya di Cina ribuan tahun yang lalu, Tao Zhu Gong (setara dengan kekayaan Warren Buffet pada saat ini), menempatkan Kemampuan Mengenal Orang (neng shi ren) pada urutan pertama dalam 10 pelajaran bisnisnya yang terkenal. Mengapa? Bisnis adalah suatu proses transaksi yang melibatkan manajemen, pegawai, pemasok, pelanggan, regulator, pesaing, dan pihak-pihak lainnya untuk kerjasama saling menguntungkan (win-win) satu sama lain. Permasalahannya, biasanya para pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut, ingin memaksimalkan keuntungan bagi pihaknya masing-masing, walapun harus merugikan pihak lainnya (win-lose). Di Amerika Utara (AS & Kanada), untuk saling mencegah kerugian, disusunlah suatu kontrak bisnis yang sangat rinci, dilindungi oleh Hukum dan punggawa hukum yang bisa diandalkan. Namun akibatnya, biaya transaksi bisnis menjadi tinggi untuk mengakomodir biaya konsultan hukum dan para pengacara dalam membuat perjanjian yang mampu “mencegah kerugian” di antara para pihak. Di Amerika Utara, sebagai negara “melting pot” dari berbagai suku bangsa dan masih relatif mudanya umur budaya mereka, maka kepercayaan satu sama lain dalam berbisnis adalah suatu ketidakniscayaan. Maka, urutan pendekatan yang dipakai Amerika Utara dalam menjalin kerja sama maupun menyelesaikan masalah dengan pihak lainnya adalah HUKUM - LOGIKA - PERASAAN. Sedangkan di Eropa, dengan negara-negara yang sudah cukup tua peradabannya dan telah teruji produk-produk hukumnya seiring dengan berjalannya waktu, logika menjadi landasan dalam menjalin kerjasama maupun menyelesaikan masalah dengan pihak lain. Informasi dan data tentang mengenai para pihak terkait cukup lengkap tersedia untuk menjadi masukan proses pelogikaan. Maka, urutan pendekatan yang mereka pakai adalah LOGIKA - HUKUM - PERASAAN. Sedangkan di Indonesia, negara dimana produk-produk hukumnya belum teruji dan para punggawa hukumnya masih tergantung pada besarnya “ongkos perkara” dalam menyelesaikan permasalahan kerjasama bisnis, maka adalah suatu resiko besar bila mempercayai ikatan kerjasama dengan pihak lain berdasarkan kontrak bisnis. Sedangkan, untuk mengambil keputusan kerjasama dengan pihak lain berdasarkan logika, sulit dilakukan karena tidak tersedianya akses informasi dan data yang memadai. Contohnya, informasi tentang: bagus tidaknya pembayaran dari calon pelanggan; kemampuan kesinambungan pasokan dari pemasok; latar belakang mitra permodalan yang ingin bekerjasama; dan lain sebagainya, adalah suatu hal yang sulit didapatkan di Indonesia. Oleh karena itu, urutan pendekatan kerjasama yang paling tepat dan biasa digunakan untuk saat ini di Indonesia adalah PERASAAN - LOGIKA - HUKUM. Namun, memutuskan bekerjasama berdasarkan perasaan membutuhkan seni dan keahlian tersendiri. Maka, oleh Tao Zhu Gong, yang hidup di zaman hukum semi rimba dan sulitnya akses informasi dan data (seperti Indonesia), kemampuan mengenal orang menjadi pembelajaran pertamanya dan merupakan keahlian dasar dalam mengambil keputusan kerjasama berdasarkan perasaan. TIPS UNTUK PEMULA Berikut beberapa saran yang akan selalu saya perbaharui, tentang kemampuan mengenal orang, yaitu:
Posted in Analisa Bisnis, Pedoman & Standarisasi Bisnis, Serbaneka Berbisnis | Tags: Bisnis, personalia, psikologi Posted by: arcadomas | March 27, 2008 Menentukan PrioritasHampir setengah pebisnis dan eksekutif puncak, sebelum mencapai usia 55 tahun, menderita penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stress tinggi dan depresi karena pekerjaan, seperti sakit jantung, tukak lambung, stroke, diabetes dan lain sebagainya. Relakah anda bekerja membanting tulang menguras pikiran, namun habis hasilnya untuk membiayai pengobatan di hari tua? Sia-sia bukan? Bukan saja tidak bisa menikmasti hasil kerja keras, masih pula ditambah rasa sakit yang diderita. Lebih baik menjadi petani, walau sedikit hasil yang didapat, tetapi kaya di hari tua, karena bukankah kesehatan merupakan harta yang paling bernilai? Lalu, bagaimana kiat seseorang yang ingin menjadi pebisnis, agar tetap mendapatkan materi yang cukup untuk memberikan kenyamanan (bila itu tujuan anda berbisnis) tanpa mengorbankan kesehatan di hari tua? Kuncinya adalah pandai-pandailah menentukan prioritas dalam mengerjakan sesuatu. Ingatlah, badan dan pikiran bisa diibaratkan sebagai jam pasir. Setiap satu saat, hanya satu butir pasir yang bisa melewati tengahnya. Bila dipaksakan lebih, maka pecahlah jam pasir tersebut. Begitu juga badan dan pikiran, bila dipaksakan melebihi kapasitas, maka rusaklah (sakitlah) badan dan pikiran kita. Tips untuk Pemula Untuk menentukan prioritas, buatlah daftar pekerjaan yang harus anda lakukan. Buatlah 4 kolom disamping kanan daftar pekerjaan tersebut, dengan judul:
Kemudian, klasifikasikanlah mana-mana saja dari pekerjaan tersebut yang memenuhi salah satu kriteria di atas. Tindakan standar untuk masing-masing kriteria pekerjaan tersebut diistilahkan sebagai 4 Ds, yaitu:
Matrik yang mengilustrasikan proses penentuan prioritas tersebut seperti di bawah ini:
Ingatlah, harta yang paling bernilai adalah kesehatan. Jangan korbankan demi keinginan nafsu duniawi. Bila ingin berbisnis, niatkanlah materi yang ingin diraih untuk tujuan yang baik. Dan kelolalah prioritas-prioritas dengan baik. Niscaya, kebahagian dunia (terutama kesehatan) dan akhirat dapat anda raih. Amin Posted in Analisa Bisnis, Pedoman & Standarisasi Bisnis, Serbaneka Berbisnis | Tags: Prioritas, Bisnis Posted by: arcadomas | March 24, 2008 The Basic Functions of BusinessThe basic functions of business (fungsi dasar berbisnis) menurut Peter F. Drucker adalah Marketing & Innovation. Marketing (pemasaran) adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan dalam menyampaikan suatu produk dari produser ke pelanggan. Proses tersebut dimulai dengan riset terhadap situasi pasar terkini (riset pemasaran), dimana pasar tersebut kemudian dipilah-pilah (segmentasi) berdasarkan indikator-indikator tertentu. Selanjutnya ditentukan, mana dari pilahan-pilahan pasar tersebut yang akan menjadi sasaran (target segmen), dan produk-produk apa saja yang cocok untuk diposisikan pada pilahan-pilahan pasar tersebut(positioning). Terakhir, dilakukanlah strategi bauran pemasaran dengan mengkonsepkan tampilan dan pengaturan produk, promosi, harga, dan jalur distribusi dalam rangka mengkomunikasikan produk pada pilahan pasar sasaran sehingga mereka tertarik untuk membeli; atau guna mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Sedangkan innovation (inovasi) adalah suatu seni memperkenalkan sesuatu yang baru atau lebih baik, menerapkannya secara optimal dan berhasil, sehingga mampu meningkatkan kinerja keseluruhan suatu organisasi. Umumnya suatu inovasi dimulai dari invention (penemuan) yang dilakukan oleh divisi R&D perusahaan, berdasarkan masukan tentang kebutuhan dan keinginan pasar terkini (demand-led). Namun kadangkala penemuan dihasilkan karena ketersediaan teknologi, tanpa mengindahkan diterima atau tidaknya oleh pasar (supply-pushed). Di sini terlihat keterkaitan erat antara Marketing & Innovation, the basic functions of business menurut Drucker. Kegiatan riset pemasaran secara berkesinambungan dapat memetakan kebutuhan dan keinginan pasar terkini maupun ke depannya, sehingga menjadi masukan dalam menghasilkan penemuan-penemuan yang akan menjadi suatu inovasi untuk meningkatkan kinerja organisasi dalam memuaskan pelanggannya. Tentunya hal ini akan menghasilkan sustainable competitive advantage bagi organisasi tersebut. TIPS bagi Pemula Bagi anda yang berencana menjalankan sebuah bisnis dan para pebisnis pemula, penerapan the basic functions of business tersebut bukan ditujukan untuk meraih sustainable competitive advantage, melainkan ditujukan untuk bagaimana anda bisa menciptakan pelanggan (how to create customer). Berikut langkah-langkah yang patut anda coba:
Ingatlah perkataan Thomas A. Edison, “I will not invent something that will not sell“. Jadi, jangan pernah memulai suatu bisnis, kecuali anda mengerti dan mampu memenuhi kebutuhan pasar. Jangan pernah berusaha menemukan sesuatu dan berinovasi tanpa memahami kebutuhan dan keinginan pasar, kecuali modal bukan suatu kendala bagi anda.
Posted in Analisa Bisnis, Pedoman & Standarisasi Bisnis, Serbaneka Berbisnis | Tags: Bisnis, inovasi, pemasaran CategoriesBrowse
Top of Form
Bottom of Form CategoriesBlogrollPOSTING DATE
SubscribeADMINBlog at WordPress.com. | Theme: Ocean Mist by Ed Merritt
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() |