Sejarah Teknisi Jardiknas

PDF

Print

E-mail

Written by Administrator   

Wednesday, 10 January 2007


Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa tujuan Pendirian Negara Republik Indonesia antara lain adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejalan dengan itu pasal 3 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa salah satu fungsi pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Walaupun pembangunan pendidikan nasional yang dilaksanakan selama ini telah mencapai berbagai keberhasilan, namun  masih menghadapi masalah dan tantangan yang cukup kompleks.

 

Permasalahan pendidikan dimaksud telah diidentifikasi dan dirumuskan dalam Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009, yaitu meliputi:

(1) masih rendahnya  pemerataan  dan akses pendidikan,
(2) masih rendahnya mutu, relevansi dan daya saing pendidikan, serta
(3) masih lemahnya tatakelola, akuntabilitas, dan citra publik pengelolaan pendidikan.



Mengacu pada amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tercantum bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.



Untuk mengatasi permasalahan yang masih dihadapi tersebut, Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009 telah merumuskan Tiga Pilar kebijakan umum pembangunan pendidikan nasional yaitu:



(1) peningkatan pemerataan dan perluasan akses pendidikan,
(2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan, serta
(3) penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pengelolaan pendidikan.



Ketiga pilar tersebut mendasari tercapainya visi pendidikan nasional yaitu membangun Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif. Dengan tidak mengesampingkan cita-cita luhur yang lain seperti penuntasan Wajib Belajar. Kita juga perlu mengungkit percepatan peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pada tataran lulusan setiap jenjang pendidikan.



Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, Pesatnya perkembangan ini harus diikuti dengan kemampuan Sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan merancang, mengoperasikan, memelihara dan memperbaiki sistem Komputer dan Jaringan.



Kondisi saat ini, pada umumnya program pendidikan atau pelatihan dilakukan secara tatap muka, dimana siswa berkumpul mengadakan interaksi proses belajar mengajar, pendidikan atau pelatihan. Namun demikian terkadang muncul kendala-kendala yang tidak memungkinkan program pendidikan tatap muka dilaksanakan dengan baik. Salah satu kendala utama dalam melaksanakannya adalah lokasi geografis peserta didik yang tersebar dan tidak berada dalam wilayah yang sama dengan pendidikan atau guru. Kendala lokasi ini mengakibatkan timbulnya ketidakefisienan bila seseorang ingin mengikuti pendidikan atau pelatihan di lokasi geografis yang jauh. Ketidakefisienan timbul antara lain adalah dalam hal waktu, biaya, narasumber dan tenaga yang harus disediakan untuk mencapai lokasi pendidikan atau pelatihan.



Langkah strategis yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan kesulitan geografis tersebut, adalah dengan memanfaatkan Teknologi tersebut sebagai toolstool manajemen pendidikan, maka penggunaan sistem dengan teknologi Informasi, komunikasi dan teknologi komputer serta multimedia adalah mutlak diterapkan pada dunia pendidikan. Belajar jarak jarak jauh baik secara on-lineoff-line merupakan upaya yang harus dilakukan pada bidang pendidikan yang didukung oleh kedua teknologi di atas yaitu teknologi komunikasi komputer dan teknologi multimedia.
dalam proses pembelajaran dan maupun



Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 1999, telah mengawali pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini melalui Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, yaitu dengan program Jarnet (Jaringan internet). Program ini adalah program penyediaan infrastruktur Teknologi Internet di SMK tertentu yang memenuhi persyaratan Program berikutnya adalah JIS (Jaringan Informasi Sekolah), yang menekankan peningkatan kualitas SDM dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi Sekolah menengah di Kabupaten/Kota . Tahap ketiga yang dilakukan adalah menghubungkan seluruh Sekolah menengah yang ada di dalam Kabupaten/Kota menggunakan Teknologi WAN (Wide Area Network), program ini disebut dengan WAN Kota. Tahap akhir yang dilaksanakan adalah mengembangkan centra-centra teknologi Informasi dan Komunikasi di Tiap Kabupaten/Kota dalam bentuk ICT Center.



Berbekal pengalaman dan perkembangan yang terjadi, maka Departemen Pendidikan Nasional juga pada tahun 2006 sudah melakukan investasi pembangunan Jaringan Pendidikan Nasional yang disebut Jardiknas, yang menghubungkan 441 Dinas Pendidikan Kabupaten Kota, 441 ICT Center yang tersebar di Kabupaten Kota, 3374 Client ICT center, dan 33 Dinas Pendidikan Propinsi, 12 PPPG, 31 LPMP dan 5 BPPLSP, ke Pusat (Depdiknas), dengan harapan semua data dan informasi yang menyangkut Pendidikan dapat diakses dengan cepat dan akurat. 



            Jaringan ini membutuhkan SDM yang tangguh untuk menjaga, memperbaiki, dan merawat sehingga dibentuklah program TEKNISI JARDIKNAS yang salah satu tujuannya adalah menjaga dan memperbaiki dan merawat jejaring pendidikan nasional (Jardiknas).

Dasar Hukum dan Kebijakan

PDF

Print

E-mail

Written by Administrator   

Wednesday, 10 January 2007


Program D3-Teknisi Komputer, Jaringan dan Web ini dilandasi ketentuan perundangan sebagai berikut:

  1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

  2. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

  3. Peraturan pemerintah no 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi

  4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional no 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi

  5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no 69 / MEN/III/V/2004 tentang tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Nasional

  6. Keputusan Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional No. 3250/A/I/06 tentang Pembentukan Tim Pengembang Program SIM, ICT dan TV Edukasi Depdiknas

  7. Renstra Departemen Pendidikan Nasional  tahun 2005 – 2009.

KONSEP PROGRAM

PDF

Print

E-mail

Written by Administrator   

Wednesday, 10 January 2007


Pola Pelaksanaan Program Teknisi Jardiknas

Ada beberapa hal yang penting dalam konteks program teknisi Jardiknas, antara lain:



  1. Standar mutu pendidikan program teknisi Jardiknas,

  2. Komitmen pusat dan daerah untuk peningkatan mutu fasilitas pendidikan (review APBN dan APBD, efisiensi untuk pendidikan),

  3. Kurikulum yang terpusat dan terkoordinir secara komprehensif dalam pelaksanaan program teknisi Jardiknas,

  4. Sertifikasi yang dikeluarkan secara Nasional oleh provider pendidikan program teknisi Jardiknas

Seluruh hal tersebut dilandasi oleh beberapa kondisi yang telah terjadi di Indonesia, yaitu:



  1. Pergeseran paradigma pembangunan ekonomi akibat dari perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diperlukan  percepatan pengembangan SDM bidang Teknisi Komputer dan Jaringan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan industri,

  2. Terkonsentrasinya tenaga profesional Teknisi Komputer dan Jaringan di kota-kota besar Indonesia,

  3. Masih terbatasnya kompetensi Aparatur Pemerintah bidang Komputer dan Jaringan yang belum memiliki sertifikat kompetensi di bidangnya,

  4. Jumlah Perguruan Tinggi (PTN&PTS) yang melaksanakan program  dari data Tahun 2001, yaitu Informatika/Komputer berjumlah 476 perguruan tinggi, bidang Komunikasi berjumlah 136 PT, dengan lulusan pertahunnya sebanyak ±25.000 orang, dimana hal ini masih jauh dari kebutuhan secara nasional.

Dalam sisi lain kita masih banyak memiliki berbagai permasalahan yang ada saat ini dalam rangka Peningkatan Mutu sarana dan prasarana pemelajaran berbasis ICT, seperti:


  1. Terbatasnya masyarakat yang memiliki budaya TI,

  2. Terbatasnya kemampuan masyarakat dalam penguasaan bahasa asing,

  3. Terbatasnya sumber daya pendidikan khususnya bidang teknisi komputer dan jaringan yang berbasis kompetensi,

  4. Terkonsentrasinya Lembaga Pendidikan di kota-kota besar, khususnya bidang Komputer dan Jaringan,

  5. Terbatas dan mahalnya sarana telekomunikasi data,

  6. Terbatasnya sistem pengembangan profesionalisme SDM,

  7. Terbatasnya finansial masyarakat,

  8. Terbatasnya pengetahuan masyarakat di bidang Komputer, Jaringan dan Web,

Mencermati permasalahan di atas, maka program TEKNISI JARDIKNAS memiliki beberapa pola pelaksanaan, yaitu:



  1. Pengembangan program diarahkan kepada segmen masyarakat umum, aparatur pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan dan media komunikasi,

  2. Pengembangan program teknisi jardiknas dilakukan dengan mengembangkan kemitraan (multi partnership) dengan berbagai pihak,

  3. Program dan metode pengembangan program teknisi jardiknas disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi segmen dalam mengimplementasikannya,

  4. Kegiatan pengembangan program teknisi jardiknas melalui mekanisme outsourcing,

  5. Pelaksanaan kerjasama dan outsourcing melibatkan SDM internal sebagai upaya alih pengetahuan dan teknologi

Ciri Khas Pelaksanaan Program TEKNISI JARDIKNAS


Dari pola di atas, maka dikembangkan beberapa ciri khas program teknisi jardiknas, yaitu:



  1. Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

  2. Berbasis kompetensi dan kontrak kompetensi

  3. Waktu tempuh yang singkat

  4. Menggunakan pola sandwich

  5. Sertifikasi Nasional dan Internasional

Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi



Dengan melihat berbagai permasalahan yang terjadi, utamanya dari segi kuantitas dan pemerataan kualitas program, maka salah satu ciri utama dari program teknisi jardiknas ini adalah pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara optimal.
Pemanfaatan ini tidak terbatas hanya dengan pemanfaatan komputer sebagai media belajar sehari-hari, tetapi sampai dengan penggunaan sistem informasi akademik di dalam proses administrasi kemahasiswaan dan penggunaan perangkat-perangkat teleconverence dalam proses pelaksanaannya.

Salah satu dukungan utama sehingga ciri ini dapat dilaksanakan adalah terkoneksinya seluruh kabupaten dan kota di Indonesia dalam suatu sistem jaringan berskala nasional yang disebut dengan Jardiknas atau Jejaring Pendidikan Nasional.


                Image

                                                        Skema Jardiknas

Dengan menggunakan fasilitas dari Jardiknas inilah maka proses pemelajaran berbasis TIK dapat dikembangkan, termasuk metode Video Conference yang dilaksanakan untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh dari pusat-pusat kota.

      Image

                                                         Skema Kuliah On Line

                 Image

                                                       Aplikasi Kuliah On Line

                         Image

                                                            Aplikasi Real Time

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu:


  1. Offline (Luar Jaringan/ Luring)

    • Pada metode ini, sistem perkuliahan terpusat pada masing-masing universitas/politeknik. Materi kuliah berada pada server masing-masing dan didistribusikan melalui LAN kepada mahasiswa. Materi yang bersifat nasional, dikirimkan dari pusat secara teratur, baik menggunakan jaringan secara terjadwal, maupun menggunakan media penyimpan (CD dan DVD). Koneksi secara online akan dilaksanakan apabila mahasiswa melaksanakan ujian online yang membutuhkan koneksi dengan pusat ujian.

  2. Online (Dalam jaringan/ Daring)

    • Pada metode ini, seluruh materi berada pada server di pusat atau server

      universitas/politeknik yang saling terhubung satu sama lain. Sehingga distribusi materi dilaksanakan dengan proses jaringan. Sistem online ini tidak terbatas terhadap komputer saja, tetapi dapat memanfaatkan media telepon genggam (HP) sebagai sarana penyampaian materi.

  3. Learning Management System (LMS)

    • Sebagai tulang punggung program ini, dikembangkan sebuah LMS yang akan mengatur lalu lintas akademik maupun materi, sehingga seluruh program TEKNISI JARDIKNAS dapat dilaksanakan dengan mudah dan efisien.
      Dalam LMS, seluruh materi dan video presentasi dari dosen penanggung jawab mata kuliah akan disimpan dalam sebuah portal, sehingga mahasiswa hanya perlu memasukkan username dan password, maka sistem single sign on akan membuka seluruh materi berdasarkan hak akses masing-masing.

Berbasis Kompetensi dan kontrak kompetensi


Salah satu tujuan utama dari program ini adalah menyiapkan tenaga-tenaga yang terampil dalam bidang Teknik Komputer dan Jaringan. Seluruh tujuan tersebut hanya dapat dicapai apabila proses pemelajaran yang digunakan menggunakan sistem kompetensi, yang menekankan kepada kemampuan secara menyeluruh terhadap penguasaan suatu keterampilan.
Karena program ini berbasis kepada kompetensi, maka kurikulum yang digunakan mengacu kepada standard kompetensi dalam bidang Teknik Komputer dan Jaringan.

         Image

Standar kompetensi yang menjadi acuan adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dalam bidang TIK yang dikeluarkan oleh Asosiasi dan Perusahaan yang terkait dalam bidang TIK, Departemen Tenaga Kerja, Departemen Kominfo dan Departemen Pendidikan Nasional. Seluruh standar ini telah melalui konvensi bersama dan dinyatakan sah sebagai sebuah standar dalam bidang masing-masing. Adapun SKKNI yang digunakan dalam program teknisi jardiknas ini adalah:

- SKKNI Operator dan Pemrogram Komputer
- SKKNI Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi

- SKKNI Computer Technical Support


Pemaparan mengenai kompetensi yang digunakan, dapat dilihat pada bagian kurikulum.



Waktu tempuh yang singkat


Program Teknisi Jardiknas mengedepankan efektifitas dan efisiensi di dalam pelaksanaannya, sehingga pola waktu yang digunakan juga menggunakan waktu minimal. Semester yang digunakan juga menggunakan semester minimum dari yang dipersyaratkan. Satu semester setara dengan 16 - 19 minggu kerja dalam arti minggu perkuliahan efektif termasuk ujian akhir, atau sebanyak-banyaknya 22 minggu kerja termasuk waktu evaluasi ulang dan minggu tenang. Sehingga dalam program ini menggunakan waktu 16 minggu atau setara dengan 4 bulan untuk satu semesternya.

Dengan singkatnya waktu semester ini, maka keseluruhan program Teknisi Jardiknas yang membutuhkan 6 semester, dapat diselesaikan dalam waktu kurang lebih 2 tahun.


Menggunakan Pola Sandwich


Salah satu landasan filosofis dari pendidikan yang berbasis kompetensi adalah Eksistensialisme, dimana suatu pendidikan harus mengembangkan eksistensi manusia dan bukan merampasnya. Salah satu eksistensi manusia adalah pola hidup dan pekerjaan yang telah dimiliki.
Banyak diantara manusia yang telah bekerja, terpaksa harus meninggalkan pekerjaannya untuk belajar pada suatu institusi pendidikan. Padahal tujuan belajar adalah untuk memperkaya pengetahuan yang nantinya akan digunakan di dunia kerja.

Dengan berdasarkan pada pemikiran tersebut, maka program Teknisi Jardiknas ini khususnya bagi peserta yang ikut melalui jalur beasiswa unggulan Departemen Pendidikan Nasional, menggunakan pola sandwich yang berselang seling antara waktu kuliah dan waktu bekerja.

Pola umum yang digunakan adalah 1 : 3. Dimana dalam satu bulan, 1 minggu digunakan untuk belajar secara tatap muka di universitas/politeknik dan 3 minggu lainnya digunakan untuk belajar mandiri, magang dan praktek di lab komputer pada institusi masing-masing. Dalam 3 minggu tersebut, mahasiswa berkumpul pada waktu dan jadwal tertentu pada ICT Center di tiap-tiap kabupaten/kota untuk memperoleh tutorial dan untuk berdiskusi mengenai mata kuliah masing-masing dan menyelesaikan persoalan yang timbul di masing-masing institusi.


Dengan pola ini, maka setiap materi yang diberikan dapat langsung diterjemahkan pada lokasi kerja masing-masing, sehingga prinsip belajar praktis dapat terpenuhi. Institusi masing-masing juga tidak akan kehilangan tenaga kerja mereka dalam waktu yang lama.

Untuk daerah tertentu, dimana kondisi geografis tidak memenuhi syarat untuk melaksanakan pola 1 : 3, dapat mengembangkan pola sendiri dengan memberitahukan kepada penanggung jawab program Teknisi Jardiknas di pusat dan tetap menjaga filosofi eksistesialisme tersebut.


Last Updated ( Wednesday, 10 January 2007 )

jTujuan Teknisi Jardiknas

PDF

Print

E-mail

Written by Administrator   

Wednesday, 10 January 2007


Tujuan diselenggarakannya program pendidikan teknisi jardinas adalah:



1.  Menciptakan tenaga teknisi Komputer, Jaringan yang kompeten sesuai dengan standar

2.  Kompetensi Nasional dan Internasional.
3.  Menciptakan tenaga Teknisi Komputer dan Jaringan yang  memiliki kemampuan Merawat,

     menjaga dan memperbaiki Jejaring Pendidikan Nasional melalui beasiswa Unggulan



VISI

Program pendidikan teknisi jardiknas adalah mencetak tenaga IT dalam bidang Komputer dan Jaringan sesuai standar Kompetensi Nasional maupun Internasional, dengan memperhatikan efektivitas dan efisiensi Pendidikan.



MISI

Program pendidikan teknisi jardiknas dalam mendukung pencapaian Visi tersebut adalah:


  • mempersiapkan program pengembangan SDM bidang Teknik Komputer dan Jaringan dengan mengacu pada Standar Kompetensi Nasional dan Internasional;

  • menyediakan pola perkuliahan  yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dalam bidang komputer dan jaringan;

  • menjalin kerjasama dengan pemangku penyelenggara pendidikan guna memastikan validitas dan kesesuaian materi perkuliahan.

Indikator Keberhasilan Program

PDF

Print

E-mail

Written by Administrator   

Wednesday, 10 January 2007


Tersedianya Program Pendidikan Teknisi Komputer dan Jaringan yang memadai sesuai dengan tuntutan kebutuhan standar dunia kerja yang berstandarkan Kompetensi Nasional dan Internasional yang melampaui 500 unit kerja Pendidikan, serta 3600 sekolah pada tahun 2006, dan 10.000 sekolah pada 2007, serta 20.000 – 25.000 sekolah pada tahun 2008.
Tabel 1.1 Sasaran koneksivitas Jardiknas

Tabel 1.1 Sasaran koneksivitas Jardiknas

No.


Keterangan


                                Tahun



2006


2007


2008


2009


1



Unit Kerja


440


500


550


600


2


Sekolah


3600


10000


20000


50000


3


Perguruan Tinggi


82


182


300


400


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Last Updated ( Wednesday, 10 January 2007 )

Sistem Kredit Semester



Program Teknisi Jardiknas secara formal tetap menganut Sistem Kredit Semester (SKS) dengan memperhatikan Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa serta memperhatikan pula Petunjuk Pelaksanaan Sistem Kredit Untuk Perguruan Tinggi, Pedoman Penyelenggaraan Proses Pendidikan Tinggi atas dasar Sistem Kredit Semester dan Petunjuk untuk Tenaga Pengajar dalam Sistem Penyelenggaraan Pendidikan atas dasar Sistem Kredit Semester.

Sistem Kredit Semester merupakan salah satu sistem yang sesuai untuk mengembangkan 6 faktor utama, yaitu:

  1. Mahasiswa sebagai anak didik, yang secara kodrati memiliki perbedaan-perbedaan induvidual baik dalam bakat, minat maupun kemampuan akademik.

  2. Tuntutan kebutuhan masyarakatakan tenaga ahli yang semakin meningkat.

  3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat.

  4. Sarana pendidikan seperti : ruang kuliah, perpustakaan, laboratorium yang memadai.

  5. Tenaga administrasi yang mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan acara-acara pendidikan.

  6. Dosen sebagai pelaksana pendidikan yang dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar atas dasar SKS, merupakan komponen yang sangat mempengaruhi hasil proses itu.


Sistem Kredit



  1. Sistem kredit adalah suatu sistem penghargaan terhadap beban studi mahasiswa, beban kerja dosen dan beban penyelenggaraan program pendidikan yang dinyatakan dalam kredit.

  2. Kredit adalah suatu unit atau satuan yang menyatakan isi suatu mata kuliah secara kuantitatif.

Nilai Kredit Semester Untuk Perkuliahan



Untuk perkuliahan, nilai satu satuan kredit semester ditentukan berdasarkan beban kegiatan yang meliputi keseluruhan kegiatan per minggu untuk mahasiswa sebagai berikut :


  • Satu Minggu tatap muka terjadwal dengan dosen, misalnya dalam bentuk kuliah, seminar dan sebagainya di perguruan tinggi / politeknik secara on line.

  • Tiga Minggu untuk praktikum pada institusi pengirim memanfaatkan infrastruktur Jardiknas.

  • Dalam kegiatan tiga minggu yang dilaksanakan pada institusi pengirim, akan dijadwalkan pertemuan untuk tiap minggunnya pada lokasi yang ditunjuk untuk mengadakan kegiatan diskusi bersama.

Administrasi Pendidikan



Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan dari suatu sistem kredit semester, pelaksanaan administrasi pendidikan tahap demi tahap akan diatur dan dilaksanakan secara sentral, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan sistem informasi akademik.




Kartu Tanda Mahasiswa


  1. KTM merupakan tanda bukti terdaftar sebagai mahasiswa program Teknisi Jardiknas pada semester yang bersangkutan di universitas/politeknik.

  2. KTM diterimakan kepada mahasiswa yang sudah menyelesaikan registrasi administrasi secara lengkap

  3. Bentuk KTM disesuaikan dengan KTM dari masing-masing universitas/politeknik.

Persyaratan Beasiswa



Untuk dapat mengikuti perkuliahan pada program teknisi jardiknas, maka terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Antara lain adalah sebagai berikut:



  1. Lulus KKPI untuk semester 1

  2. Bahasa Inggris debat 1 jam untuk semester 1, Bahasa Inggris debat 2 jam untuk semester 2, Bahasa Inggris debat 3 jam untuk semester 3, Bahasa Inggris debat 4 jam untuk semester 4, Bahasa Inggris debat 5 jam untuk semester 5 dan mengikuti standar TOEIC pada akhir semester

  3. CCNA lokal harus selesai pada akhir semester 2

  4. OOP (Java) harus selesai pada akhir semester 4

  5. Web programming harus selesai pada akhir semester 3

  6. 10 Tugas dari PKLN yang akan di informasikan pada saat yang ditentukan (1-3 tugas / semester) dan dilaporkan dalam web

Download link :

 (0/1)

BErisikan fle-file pendukung Teknisi Jardiknas

 (0/5)

Berisikan file buku Jardiknas, buku Teknisi Jardiknas, Penjelasan mengenai Schoolnet, MoU Provider ICT Center

Kaligarfi Al-Qur'an

Free @ Hijriah
Jadwal Sholat
 
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free